Good Times
Karya : Irene
Septiani Harefa
Pada suatu siang yang cerah,
Fellycha dan Agatha memutuskan untuk mampir ke Café Permai setelah pulang
sekolah. Mereka sepakat untuk makan
siang bersama sebelum pulang ke rumah. Saat memasuki kafe, aroma makanan yang
lezat menyambut mereka, membuat perut mereka semakin lapar.
“Lo mau pesen apa, Ta?” tanya Fellycha sambil melihat menu, wajahnya ceria.
Agatha yang sedang membuka ponsel
menjawab dengan santai, “Gue pesen steak aja, sama matcha latte. Lo?”
“Samain aja deh, kayaknya enak,”
Fellycha tersenyum sambil melambaikan tangan memanggil pelayan.
Seorang pelayan kafe yang ramah
segera datang menghampiri meja mereka. “Selamat siang, mau pesan apa?” tanya
pelayan dengan senyum hangat.
“Steak ayam dua sama matcha latte
satu, mbak,” ujar Fellycha sambil memesan. Pelayan mencatat pesanan mereka
dengan cekatan.
“Baik, ditunggu ya pesanannya,”
jawab pelayan itu sebelum pergi.
Begitu pelayan pergi, Fellycha memperhatikan ekspresi sahabatnya. Agatha
terlihat sedikit murung, seperti ada yang mengganggunya.
“Lo kenapa, Ta? Mukanya kayak lagi bete. Lagi ribut sama Gev, ya?” Fellycha mencoba mencairkan suasana.
Agatha mendesah pelan, “Enggak, kita gak ribut. Cuma kesel aja.”
Fellycha tertawa kecil, “Kesel sama pacar tuh hampir sama kayak ribut,
tahu! Coba deh cerita, kenapa lo kesel?”
Agatha memasang wajah cemberut, “Gev gak bales chat gue dari tadi. Gue udah
nungguin.”
Fellycha tertawa lagi, kali ini lebih keras. “Ya ampun, Ta! Gev sama Varo
tadi lagi rapat OSIS, gue liat kok. Malah tadi gue bilang sama Varo buat nyusul
ke sini. Kayaknya sih mereka udah di jalan.”
Tepat saat Fellycha selesai berbicara, dua cowok datang, mencari tempat
duduk di sekitar kafe. Mereka adalah pacar Fellycha dan Agatha, Varozy dan
Gevared. Varozy melambai saat melihat Fellycha.
“Var! Sini duduk bareng,” panggil
Fellycha.
Varozy mendekati meja dengan
Gevared di belakangnya. “Maaf ya
tadi rapatnya lama banget. Kita habis bahas acara Paskah.”
Agatha menoleh ke Gevared, nadanya setengah mengeluh, “Kenapa gak bilang
sih lagi rapat? Gue kan nungguin balasan chat lo.”
Gevared tersenyum, menenangkan Agatha dengan suara lembut, “Maaf, Ta. Tadi
rapatnya agak ribet, jadi gak sempet bales.”
Sementara itu, pesanan makanan Fellycha dan Agatha tiba. Dua porsi steak
ayam dan dua gelas matcha latte diletakkan di meja dengan rapi. “Ini pesanan
kalian, selamat menikmati,” ucap pelayan dengan ramah.
Varozy duduk di samping Fellycha, “Aku udah makan sih tadi pas istirahat.
Tapi kalau mau makan lagi, bisa kok.”
Fellycha tersenyum menggoda, “Yaudah, makan lagi aja. Samain kayak kita,
ya?”
Setelah memesan tambahan untuk Varozy dan Gevared, mereka semua mulai
menikmati makanan. Sambil makan, Varozy dan Gevared kembali membahas rapat
OSIS.
“Menurut gue, Victor cocok jadi ketua pelaksana acara Paskah,” ujar Gevared
sambil menyeruput minuman.
Fellycha yang penasaran bertanya,
“Emang ada acara apa?”
“Kita lagi nyiapin lomba-lomba buat Paskah, soalnya bentar lagi kan Paskah.
Jadi kita harus cari ketua pelaksana yang bisa handle semuanya. Gue setuju sama
Gev, Victor anaknya rajin dan nurut,” jawab Varozy sambil mengangguk setuju.
Obrolan mereka terus mengalir hingga akhirnya makanan yang dipesan Varozy
dan Gevared tiba. Sementara kedua cowok itu mulai makan, Fellycha dan Agatha
sudah selesai dan mulai sibuk dengan ponsel mereka.
Agatha tiba-tiba memanggil sahabatnya, “Cha, nanti pulang lo bareng gue
atau gimana?”
Fellycha melirik sambil
tersenyum, “Iya deh, gue bareng lo. Asal jangan ngambek lagi ya karena Gev gak
bales chat!”
Agatha tertawa kecil, suasana
hatinya sudah jauh lebih baik. Mereka
pun melanjutkan hari itu dengan obrolan santai dan tawa, menikmati momen
sederhana yang penuh kebersamaan.
0 comments:
Post a Comment